Selasa, 30 Agustus 2016

PEMBUNUHAN KARAKTER HARUS DIHAPUSKAN



Pembunuhan karakter harus dihapuskan karena hal itu setara dengan penjajahan diatas dunia yang  tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.
Kematangan jiwa, kemurnian hati nurani dan kekuatan akal manusia menjadi faktor utama dalam memanusiakan manusia lainnya. Ketiga hal tersebut mutlak harus disandangan oleh siapapun terlebih lagi bagi orang-orang yang diberi amanah istimewa untuk membangun  karakter manusia lainnya, Guru, kiyai, ustad, Orang tua, pimpinan, anggota dewan dan siapapun yang memiliki posisi strategis bagi kemajuan manusia lainnya. Jika kita sejenak melihat kisah orang–orang terdahulu yang berhasil membangun peradaban di muka bumi ini pasti kita akan menemukan ketiga hal tersebut melekat bersamanya. Namun perlu kita ketahui bahwa faktor kuncinya adalah keikhlasan yang bersemayam dihatinya. Manusia yang berhasil memanusiakan manusia dan membangun karakternya tentu akan semakin memperindah peradaban manusia.
Seseorang yang menempati posisi strategis dalam membangun karakter orang lain akan menemui begitu banyak ujian yang bisa menggoyahkan keikhlasan, terlena dengan kesilauan dunia yang sebenarnya hanya tipuan sebagai ujian semata.
Kesalahan cara memandang dan penempatan dunia dihatinya sangat berakibat fatal bagi dirinya maupun orang-orang disekitarnya. Hal ini memicu sifat rakus dan tamak yang sangat menghancurkan, dari sifat rakus dan tamak ini akan menyeret manusia lembah kejahatan lainnya seperti riya’, sum’ah, namimah, ghibah, fitnah dan pembunuhan karakter manusia lainnya.
Banyak orang bahkan dari orang-orang dalam posisi strategis memajukan karakter manusia malah tertipu dengan kenikmatan amanat yang mereka pikul, kemudian  membunuh karakter manusia lainnya demi tercapainya ambisi keegoisannya.
Mari kita Tanya hati kita masing-masing. “ kita lebih senang menjadi orang paling sukses karena orang lain tidak sukses atau tidak menjadi paling sukses namum sukses bersama manusia lainnya?”
“kita menjadi orang paling maju, paling pintar, paling kaya, paling baik, paling bermutu atau menjadi maju, pintar, kaya, baik, bermutu bersama-sama manusia lainnya?”
Jika hati kita cenderung memilih pilihan yang paling depan pada setiap pertanyaan tadi, bisa jadi hati kita telah tertipu oleh silaunya dunia, padahal kebahagiaan dan keindahan dunia yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa maju, sukses, kaya, baik, pintar bersama manusia-manusia lainnya.
BACA : CARA MEMBANGUN MEDAN MAGNET KESUKSESAN

Pembelajaran dalam perjalanan pendidikan guru penggerak

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatih...