HAKIKAT KEGIATAN
ULANGAN (EVALUASI BELAJAR)
Oleh : Nurul Fahmi
Sudah menjadi kelaziman umum bahwa pada setiap lembaga
pendidikan dasar, menengah maupun perguruan
tinggi selalu mengagendakan kegiatan ulangan (evaluasi belajar) secara rutin di tengah semester, ahir semester
atau setiap menyekesaikan pembelajaran satu Kompetensi Inti.
Tujuan utama kegiatan evaluasi pembelajran adalah untuk meningkatkan
mutu pembelajaran, dengan diadakan evaluasi makan akan diketahui kekurangan
maupun kelebihan proses pembelajaran yang telah dilakukan dan mendapatkan
gambaran keberhasilan pembelajaran. Setelah diketahui gambaran tingkat
keberhasilan pada proses pembelajaran sebelumnya beserta kekurangan dan
kelebihannya maka diharapkan dapan memberikan pijakan, arah serta rencana
pembelajaran kedepan untuk lebih
mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Namun demikian hakikat dari kegiatan evaluasi pembelajaran
yang telah dituangkan dalam bentuk kegiatan ulangan tersebut tidak serta merta
dipahami oleh para pelaku kegiatan pembelajaran. Masih ada beberapa pendidik
yang tidak mengambil manfaat dari kegiatan evaluasi tersebut kecualai hanya
untuk mengetahui dan menjudge anak
didiknya sebagi siswa yang pintar atau kurang pintar. Tidak jarang juga dari
hasil evaluasi siswa tersebut kemudian memunculkan siswa yang dianak emaskan dan lebih parahnya ada
yang mendapat label sebagi Stupid Student yang kemudian seolah-olah
ada kasta dalam kelas pembelajaran. Menurut hemat saya, pengkastaan anak didik
justru akan merusak nilai-nilai pendidikan dan bisa merusak karakter peserta
didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran sebenarnya tidak untuk
mengevaluasi dan mengklasisfikasikan
peserta didik dalam kategori pintar dan kurang pintar. lebih dari itu,
kegiatan tersebut sebenarya lebih mengevaluasi seluruh system pembelajaran pada
setiap lembaga pendidikan secara komprehensif, baik dari sisi managemen,
perencanaan, proses pembelajaran dan terlebih lagi bagi paran pendidiknya.
Ketika hasil evaluasi tidak mencapai tingkat keberhasilan
yang ingin dicapai maka seorang pendidik yang harus segera berintropeksi dan
melakukan perbaikan untuk keberhasilan pembelajaran selanjutnya, tidak serta
merta mengkambing hitamkan pihak lain. Meskipun telah tentu keberhasilan belajar ditentukan dari berbagai
faktor.
Pada ahirnya saya berharap untuk diriku sendiri maupun orang
lain khususnya para pendidik untuk menyadari bahwa kegiatan evaluasi
pembelajaran bukan serta merta untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa, namun
lebih pada evaluasi secara komprehensif bagi system pendidikan disetiap lembaga
pendididkan. Karena kegiatan tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk meningkan
mutu pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan yang ujung tombakknya
adalah para pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar