ANAK BANGSA MERINDUKAN SOSOK TELADAN
Oleh
: Nurul Fahmi
Pentingnya membangun reputasi moral bagi setiap individu
sebagai public figure bagi orang-orang di
sekitarnya demi memutus silsilah mata rantai devisiasi moral anak bangsa
Berita
tentang kriminal, narkoba, korupsi, pungli, teroris, kejahatan seksual sampai
pertikaian anggota dewan selalu menghiasi layar telefisi dan mendominasi
pemberitaan di surat kabar media-media di Indonesia. Berita pembunuhan di SMA
Taruna Nusantara Magelang, suap ketua MK, pencabulan anak laki-laki dibawah
umur oleh dosen, artis yang terjerat kasus narkoba dan pertikaian yang
ditontonkan angota DPD menjadi head line
pemberitaan di berbagai media di Indonesia. Penyajian berita yang sejenis juga
selalu ada dalam setiap kurun waktu dengan berbagai kasus yang beragam. Hal
tersebut, diinginkan atau tidak pasti akan ikut mempengaruhi dalam menentukan
karakter generasi penerus bangsa, karena Para pelajar, pemuda, dan masyarakat
luas pada umumnya lebih cepat meniru informasi negatif yang mereka dapatkan
dari pada menggali hikmah dibalik kejadian memalukan tersebut.
Melihat
realitas yang terjadi di Indonesia, yakni terjadinya krisis multidimensional,
khususnya devisiasi moral yang
ditunjukkan oleh berbagai elemen bangsa,
tentunya menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi orang-orang yang masih
memiliki hati nurani.
Degradasi
moral yang menjangkiti generasi penerus bangsa tidak bisa divonis hanya
disebabkan oleh kesalahan mereka. Kemungkinan besar justru generasi penerus
bangsa ini menjadi korban atas kenegatifan yang dicontohkan oleh para public figure yang mereka lihat secara
langsung dilingkungan sekitarnya maupun dari pemberitaan di berbagai media,
baik di lembaga pendidikan, masyarakat sekitar, kelakuan para elite politik,
artis maupun para petinggi bangsa ini.
Umtuk
memutus mata rantai pewarisan karakter negatif oleh para public figure terhadap generasi penerus bangsa tentunya membutuhkan
kesadaran dan upaya konsisten dari semua pihak. Kehadiran sosok panutan yang
karismatik dengan otoritas moral yang baik tentu sangat dirindukan oleh bangsa
ini.
Public figure
karismatik dengan otoritas moral yang dirindukan oleh berjuta-juta jiwa di
Indonesia tentunya tidak cukup jika hanya muncul beberapa nama saja di
nusantara. Hal ini justru menuntut setiap orang untuk mampu menjadi suri
tauladan yang baik bagi orang lain. Tekad untuk bangkit dari degradasi
moral demi membangun karakter bangsa yang anggun berkharisma harus dimulai dari
setiap pribadi dan menyebarkannya kepada orang-orang terdekat. Para orang tua
harus mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi putra-putrinya, karena orang
tualah yang paling mempunyai kedekatan fisik maupun batin terhadap anaknya.
Seorang pendidik harus mampu menunjukkan reputasi moral bagi anak didiknya, apa
lagi melihat tugas agung sebagai seorang pendidik yang bertugas menanamkan
karakter dan akhlak mulia bagi anak didiknya. Para public figure yang lainnya,
seperti artis, pejabat, tokoh masyarakat dan lainnya juga harus
bertanggungjawab membangun reputasi moral mereka, karena segala perbuatan
mereka senantiasa diperhatikan oleh banyak orang.
Membangun
reputasi moral adalah pekerjaan yang tidak pernah ada selesainaya. Reputasi
moral menunjukkan prestasi besar seseorang dalam menegakkan moral setelah
melalui serangkaian ujian demi ujian sampai akhirnya reputasi moralnya terbangun
dengan kokoh. Orang-orang besar yang telah menunjukkan reputasi moral yang
agung mengalami berbagai ujian hidup yang berat, tetapi dilalui dengan penuh
keyakinan, kesabaran, keikhlasan, dan kegigihan.
Peran
seorang figure teladan dalam rangka
membangun otoritas moral yang paling penting adalah mengusahakan implementasi
moral agung tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Target utamanya adalah
menjadikan generasi penerus bangsa sebagai kader-kader pemimpin masa depan yang
mempunyai otoritas moral.
Setiap
orang adalah menjadi figure teladan
bagi dirinya dan orang-orang disekitarnya, oleh karena itu kesadaran untuk
mempunyai reputasi moral harus tertanan dalam setiap orang. Terlebih lagi bagi
orang-orang yang selalu menjadi perhatian masyarakat dan mempunyai pengaruh terhadap
orang lain.
Agar
seseorang bisa menjadi fugur teladan bagi orang lain tentu harus berusaha
memantaskan diri untuk diteladani oleh orang lain, hal tersebut perlu
diupayakan dengan berbagai hal, diantaranya:
1. Memupuk
kimanan dan ketakwaan.
Hal ini merupakan asas paling pokok,
setiap orang yang senantiasa melekat padanya rasa keimanan dan ketakwaan
tentunya dalam berbuat selalu berada dalam jalur kebenaran yang pantas untuk
diteladani orang lain. Karena orang yang paling baik adalah orang yang paling
bertakwa, sebagaimana firman Allah SWT “sesungguhnya
orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” Keimanan
dan ketakwaan bisa ditingkatkan dengan memperbanyak wawasan agama, memahami wahyu
Tuhan, serta melakukan silaturrahim dan diskusi bersama ahli agama.
2. Memperluas
pengetahuan
Dengan semakin luas wawasan dan ilmu
pengetahuannya sudah tentu akan memberikan kemantapan dalam bertindak dan menjadikannya
sebagai orang yang lebih bijaksana karena keluasan ilmunya. Dengan demikian
maka siapapun, kapanpun dan dimanapun tertuntut untuk selalu mengembangkan ilmu
dan wawasannya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW. “menuntut imu adalah wajib bagi setiap
muslim dari waktu kelahiran hingga masuk liang kubur”
3. Banyak
mempelajari kisah tokoh bijaksana beserta filosofi hidupnya.
Hal ini bisa diperoleh dengan membaca
buku maupun media on line yang menuliskan kisah-kisah orang bijaksana, tokoh
islam, tokoh pejuang kemanusiaan, tokoh internasional, tokoh nasional dan
tokoh-tokoh lain yang sangat banyak sekali ragamnya.
4. Memupuk
rasa empati terhadap sesama manusia.
Dengan semakin banyak rasa empati terhadap orang
lain akan menjadikan orang tersebut secara otomatis mendapatkan pelajaran hidup
dan hikmah dibalik suatu peristiwa yang dialami orang lain. Hal ini tentu akan
menjadikan seseorang menjadi manusia berkarisma yang memiliki kebijaksanaan
hidup dan berpengaruh terhadap hidup orang lain.
Selain
hal tersebut di atas tentunya masih banyak terobosan lain yang bisa dilakukan
sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menjadi figure teladan bagi orang lain
demi membangun karakter anak bangsa menjadi lebih baik lagi. Setiap orang harus
menjadi figure teladan bagi dirinya sendiri dan orang lain yang mengenalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar