Allah Swt. menganugrahkan kepada manusia 1 mulut, 2 telinga, dan 2 mata sebagai alat indra yang sangat penting dalam proses menerima rangsangan atau stimulus dari luar untuk diproses dalam pikiran dan hati kemudian direspon dalam bentuk tindakan, ucapan, atau ekspresi. Melihat peran vital tersebut maka sangat penting bagi kita untuk menggunakan mulut, mata, dan telinga kita dengan bijaksana.
Satu mulut, dua telinga, dan dua mata: mengajarkan kita untuk lebih banyak mendengar dan mengamati dari pada berbicara. apa yang dibicarakan hendaknya berdasarkan informasi objektif yang telah diterima melalui telinga dan mata (atau alat indra lainnya) serta sudah divalidasi dan direnungkan dalam pikiran dan hati kita.
Mulut adalah salah satu organ manusia yang paling banyak digunakan untuk merespon stimulus/rangsangan dari luar. maka apa yang dibicarakan oleh mulut hendaknya sudah melalui proses pemikiran dan perenungan mendalam, "apakah yang dibicarakan merupakan hal yang benar? apakah itu perlu diucapkan? apakah itu baik jika diucapkan?"
Sebuah mulut yang letaknya persis di tengah-tegah wajah juga mengisyaratkan agar apa yang diucapkan adalah sebuah kalimat yang sama (jujur). Bukan kalimat yang mendua atau bercabang (munafik),Yaitu sebuah ucapan yang sama "A" berubah menjadi ucapan "B" atau "C" ketika diucapkan kepada pihak yang berbeda.
Sementara itu, manusia dianugrahi Tuhan dengan dua telinga dan dua mata. Yang mana selain keduanya mengisyaratkan agar lebih banyak mendengar dan mengamati dari pada berbicara, keduanya juga harus menunjukkan keadilan dan keseimbangan dalam menyerap informasi. Kita semestinya tidak hanya fokus dan membatasi diri untuk menerima informasi dari satu sisi atau satu sumber informasi. Tetapi berani membuka diri dan siap untuk mendengar dari sumber atau sisi yang lain. hal ini akan memperkaya informasi sebagai modal bagi hati dan pikiran untuk menentukan respon seperti apa yang akan dilakukan. Biasanya orang yang terbuka menerima berbagai informasi yang beragam secara adil dan berimbang akan lebih bijaksana dan moderat dalam merespon/menyikapi berbagai hal yang dihadapi.
Dua mata sebagai alat penglihatan terletak di wajah bagian depan sebelah kanan dan kiri, selain mengisyaratkan untuk lebih banyak mengamati secara adil dan berimbang dari pada berbicara, juga memberi isyarat untuk lebih fokus menatap masa depan atau solusi dari pada terlena pada masa lalu atau masalah yang telah terjadi. Sesekali bolehlah melihat ke belakang (masa lalu), itupun lihatlah melalui kaca spion yang ada di depanmu, atau kalau memang harus menoleh, menolehlah sebentar saja, untuk kehati-hatian dan mengambil pelajaran untuk melangkah ke depan. Jika terlalu fokus melihat ke belakang pada kaca spion atau terlalu lama menoleh ke belakang, itu justru akan mengganggu/membahayakan langkah perjalananmu ke depan.
Baca Juga : MENJADI MULIA DENGAN BERINISIATIF MEMULAI KEBAIKAN
Baca Juga : CARA MENGGAPAI KEBAHAGIAAN YANG DIRAHMATI ALLAH SWT
Baca Juga : KEBAIKAN KECILMU, BERDAMPAK BESAR UNTUK HIDUPMU
Baca Juga : MEMBANGUN MEDAN MEGNET KESUKSESAN