Rabu, 02 November 2016

APAPUN YANG DIHADAPI, BERPELUANG JADI PINTU SUKSES



Setiap orang pasti mempunyai cita-cita mulia, mereka membuat perencanaan dan memulai mmenyusun langkah-langkah sistematis untuk meraih cita-citanya, sebagaimana orang bijak menyebutkan bahwa “orang yang tidak membuat perencanaan, sama halnya dengan merencanakan gagal”. Berangkat dari hal ini kemudian banyak orang membuat perencanaan-perencanaan dan target pada setiap pos waktu yang mereka tetapkan demi menuju sukses yang diinginkan. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa disela-sela rencana yang telah dibuat masih ada banyak ruang yang tidak bisa dimasukkan dalam ruang perencanaan kita, disinilah diperlukannya Managemen Kebetulan. Yaitu suatu memanagemen diri  dalam menyambut datangnya peluang baik bagi kesuksesan kehidupan dunia maupun akhirat yang bisa datang kapanpun dari arah manapun melalui siapapun.
Memang terdengar lucu, kebetulan kog dimanagemen, tapi hal ini terbukti bahwa sering sekali yang kebetulan justeru membukakan peluang-peluang baik dalam kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Saya sangat setuju ungkapan Taufiq Pasiak dalam salah satu bukunya “orang sukses mengelola pertemuan mereka sebagai peluang” yang kemudian beliau juga memaparkan 10 prinsip managemen kebetulan yang kemudian akan saya coba kembangkan di kesempatan ini sesuai pemahaman dan pengalaman yang pernah saya dapatkan.
10 prinsip managemen kebetulan tersebut adalah:
1.       Setiap orang adalah orang baik sampai ia membuktikan dirinya orang jahat.
Hal ini mengharuskan kita untuk selalu ber-positif thinking kepada semua orang yang kita jumpai (dalam bahasa penyidik: Asas praduga tak bersalah). Sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an : ”Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati?tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, Sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang (QS al-Hujrat : 12). Kehati-hatian tetap diperlukan dalam batas kewajaran dan rasionalitas.
2.       Setiap orang atau peristiwa pasti memiliki dua sisi, baik dan buruk,
Mereka yang cenderung melihat hal-hal buruk saja dari sebuah peristiwa cenderung menjadi orang yang gagal dalam kehidupan. Pikiran negative menghasilkan tindakan negative, pikiran positif menghasilkan tindakan positif.
3.       Jauh lebih baik mengelola hal-hal baik, daripada mencerca hal-hal buruk.
Sebagi mana orang bijak berkata : “lebih baik menyalakan lilin dari pada menghujat kegelapan
4.       Setiap orang atau kejadian buruk pasti memberikan hikmah dan pelajaran.
karenanya, orang-orang yang lebih berpotensi sukses tidak lantas berputus asa atas kejadian yang kurang disenangi, karena mereka menyadari bahwa ini adalah  aset pelajaran dan pengalaman penting dalam rangkaiaan perjalan menuju yang dicita-citakannya
5.       Berbuat baik kepada orang lain akan menambah tabungan social kita
yakin saja, tabungan-tabungan baik yang telah kita simpan, suatu saat akan berbuah kebaikan bagi kita, seperti wejangan orang tua jawa "sing sapa nandur, bakale ngunduh"
6.       Usaha keras, ulet dan disertai do’a.
tidak diragukan lagi, bahwa ketiga rangkaian usaha ini (kerja keras, ulet dan do'a) merupakan sutu jalan yang wajib ditempuh oleh para pencari keberhasilan, apapun usaha kita lakukan dengan usaha yang keras, ulet dan harus disertai dengan berdoa, karena sesungguhnya do'a itu merupakan suatu sikap optimis dalam kepasrahan terhadap Yang Maha Kuasa
7.       Menyukai dan membenci orang jangan sampai berlebihan.
karena bisa jadi sesuatu yang sangat kamu cintai itu amat buruk bagimu disisi Allah SWT, dan sebaliknya, sesuatu yang kamu benci bisa jadi itu amat baik bagimu disisi Allah SWT
8.       Lakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan jika bertemu seseorang.
      bisa jadi orang yang kita temui merupakan salah satu pembawa kunci pintu sukses kita.
9.       Lakukan hal-hal tertentu tanpa pamrih
       karena justru ketika kita melepas harapan terhadap pamrih. disitu kita sering merasakan kebahagiaan dan kepuasan,
10.   Peluang baik harus dibagi.
      ingat! ketika kita ada peluang baik, jangan di ambil sendiri, kita ajak orang lain donk, jangan hanya puas menjadi paling sukses, sementara orang lain disekitar kita belum sukses, ajak dan ajari orang lain untuk ikut suses..
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembelajaran dalam perjalanan pendidikan guru penggerak

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatih...