Setiap orang pasti mempunyai
cita-cita mulia, mereka membuat perencanaan dan memulai mmenyusun
langkah-langkah sistematis untuk meraih cita-citanya, sebagaimana orang bijak
menyebutkan bahwa “orang yang tidak
membuat perencanaan, sama halnya dengan merencanakan gagal”. Berangkat dari
hal ini kemudian banyak orang membuat perencanaan-perencanaan dan target pada
setiap pos waktu yang mereka tetapkan demi menuju sukses yang diinginkan. Dalam
hal ini perlu ditekankan bahwa disela-sela rencana yang telah dibuat masih ada
banyak ruang yang tidak bisa dimasukkan dalam ruang perencanaan kita, disinilah
diperlukannya Managemen Kebetulan. Yaitu
suatu memanagemen diri dalam menyambut
datangnya peluang baik bagi kesuksesan kehidupan dunia maupun akhirat yang bisa
datang kapanpun dari arah manapun melalui siapapun.
Memang terdengar lucu, kebetulan
kog dimanagemen, tapi hal ini terbukti bahwa sering sekali yang kebetulan
justeru membukakan peluang-peluang baik dalam kebaikan hidup di dunia maupun
akhirat. Saya sangat setuju ungkapan Taufiq Pasiak dalam salah satu bukunya “orang sukses mengelola pertemuan mereka
sebagai peluang” yang kemudian beliau juga memaparkan 10 prinsip managemen kebetulan yang kemudian akan saya coba
kembangkan di kesempatan ini sesuai pemahaman dan pengalaman yang pernah saya
dapatkan.
10 prinsip managemen kebetulan
tersebut adalah:
1. Setiap orang adalah orang baik sampai ia membuktikan dirinya
orang jahat.
Hal ini
mengharuskan kita untuk selalu ber-positif
thinking kepada semua orang yang kita jumpai (dalam bahasa penyidik: Asas
praduga tak bersalah). Sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an : ”Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing
sebagian yang lain, sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging
saudaranya sendiri yang sudah mati?tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, Sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang (QS al-Hujrat
: 12). Kehati-hatian tetap diperlukan dalam batas kewajaran dan
rasionalitas.
2. Setiap orang atau peristiwa pasti memiliki dua sisi, baik dan
buruk,
Mereka yang
cenderung melihat hal-hal buruk saja dari sebuah peristiwa cenderung menjadi
orang yang gagal dalam kehidupan. Pikiran negative menghasilkan tindakan
negative, pikiran positif menghasilkan tindakan positif.
3. Jauh lebih baik mengelola hal-hal baik, daripada mencerca
hal-hal buruk.
Sebagi mana orang
bijak berkata : “lebih baik menyalakan
lilin dari pada menghujat kegelapan”
4. Setiap orang atau kejadian buruk pasti memberikan hikmah dan
pelajaran.
karenanya, orang-orang yang lebih berpotensi sukses tidak lantas berputus asa atas kejadian yang kurang disenangi, karena mereka menyadari bahwa ini adalah aset pelajaran dan pengalaman penting dalam rangkaiaan perjalan menuju yang dicita-citakannya
karenanya, orang-orang yang lebih berpotensi sukses tidak lantas berputus asa atas kejadian yang kurang disenangi, karena mereka menyadari bahwa ini adalah aset pelajaran dan pengalaman penting dalam rangkaiaan perjalan menuju yang dicita-citakannya
5. Berbuat baik kepada orang lain akan menambah tabungan social
kita
yakin saja, tabungan-tabungan baik yang telah kita simpan, suatu saat akan berbuah kebaikan bagi kita, seperti wejangan orang tua jawa "sing sapa nandur, bakale ngunduh"
yakin saja, tabungan-tabungan baik yang telah kita simpan, suatu saat akan berbuah kebaikan bagi kita, seperti wejangan orang tua jawa "sing sapa nandur, bakale ngunduh"
6. Usaha keras, ulet dan disertai do’a.
tidak diragukan lagi, bahwa ketiga rangkaian usaha ini (kerja keras, ulet dan do'a) merupakan sutu jalan yang wajib ditempuh oleh para pencari keberhasilan, apapun usaha kita lakukan dengan usaha yang keras, ulet dan harus disertai dengan berdoa, karena sesungguhnya do'a itu merupakan suatu sikap optimis dalam kepasrahan terhadap Yang Maha Kuasa
tidak diragukan lagi, bahwa ketiga rangkaian usaha ini (kerja keras, ulet dan do'a) merupakan sutu jalan yang wajib ditempuh oleh para pencari keberhasilan, apapun usaha kita lakukan dengan usaha yang keras, ulet dan harus disertai dengan berdoa, karena sesungguhnya do'a itu merupakan suatu sikap optimis dalam kepasrahan terhadap Yang Maha Kuasa
7. Menyukai dan membenci orang jangan sampai berlebihan.
karena bisa jadi sesuatu yang sangat kamu cintai itu amat buruk bagimu disisi Allah SWT, dan sebaliknya, sesuatu yang kamu benci bisa jadi itu amat baik bagimu disisi Allah SWT
karena bisa jadi sesuatu yang sangat kamu cintai itu amat buruk bagimu disisi Allah SWT, dan sebaliknya, sesuatu yang kamu benci bisa jadi itu amat baik bagimu disisi Allah SWT
8. Lakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan jika bertemu
seseorang.
bisa jadi orang yang kita temui merupakan salah satu pembawa kunci pintu sukses kita.
bisa jadi orang yang kita temui merupakan salah satu pembawa kunci pintu sukses kita.
9. Lakukan hal-hal tertentu tanpa pamrih
karena justru ketika kita melepas harapan terhadap pamrih. disitu kita sering merasakan kebahagiaan dan kepuasan,
karena justru ketika kita melepas harapan terhadap pamrih. disitu kita sering merasakan kebahagiaan dan kepuasan,
10. Peluang baik harus dibagi.
ingat! ketika kita ada peluang baik, jangan di ambil sendiri, kita ajak orang lain donk, jangan hanya puas menjadi paling sukses, sementara orang lain disekitar kita belum sukses, ajak dan ajari orang lain untuk ikut suses..
ingat! ketika kita ada peluang baik, jangan di ambil sendiri, kita ajak orang lain donk, jangan hanya puas menjadi paling sukses, sementara orang lain disekitar kita belum sukses, ajak dan ajari orang lain untuk ikut suses..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar